KongresPemuda II dilaksanakan di Jakarta. Dalam kongres itu para pemuda mengikrarkan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama itu disebut Sumpah Pemuda. Jawi Jangkep adalah pakaian adat resmi yang dikenakan pria Jawa Tengah. Pakaian ini terdiri dari atasan berupa baju Beskap yang biasanya dilengkapi dengan motif bunga. Bawahannya adalah
BudayaSolo – Kebudayaan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi setiap daerah, karena melalui kebudayaan inilah yang menjadi cerminan maupun lambang bagaimana daerah tersebut bisa dikenal. Ternyata kebudayaan mampu mendatangkan banyak keuntungan. Memang ada banyak sekali kebudayaan yang membuat para wisatawan lokal ataupun asing merasa
JawiJangkep adalah pakaian untuk laki-laki jawa. Biasanya digunakan pada acara resmi dan sehari-hari. Dalam bahasa Indonesia istilah ini artinya badak yang menguap. Sesuai namanya, rumah adat “Badak Heuay” memiliki bentuk atap yang nampak seperti badak menguap sekaligus juga sebagai ciri khususnya.
Maythe peace and blessings of . \assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu. Tulisan assalamualaikum dan waalaikumsalam lengkap dalam bahasa arab adalah: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya adalah semoga allah melimpahkan keselamatan, rahmat dan keberkahan untukmu. Belajar bahasa melayu malaysia khususnya di
JawiJangkep adalah pakaian adat resmi di daerah Jawa Tengah untuk kaum pria. Sesuai namanya, Jawi berarti Jawa, Jangkep berarti lengkap. Maksudnya adalah pakaian Jawa yang lengkap, termasuk baju beskap sebagai atasannya, kain jarik sebagai bawahannya, blangkon sebagai penutup kepala, dan perangkat lainnya seperti keris dan alas kaki.
6R3Q. Apakah Anda sedang mencari arti kata jangkep dalam bahasa Indonesia? jangkep adalah kata bahasa Jawa yang terdiri dari 7 huruf dan berawal dengan huruf j. Berikut ini adalah arti dari jangkep dalam bahasa Indonesiagenap tidak ganjil; tidak kurang dan tidak lebih; pasgenap; lengkapUntuk lebih jelasnya silakan lihat tabel arti kata berikutJawaIndonesiajangkepgenap tidak ganjil; tidak kurang dan tidak lebih; pasgenap; lengkap Demikianlah penjelasan arti kata jangkep dalam bahasa Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih.
- Provinsi Jawa Tengah dikenal memiliki ragam hasil budaya, diantaranya adalah pakaian adat. Sebagai pakaian adat, tentunya busana ini tak hanya berfungsi untuk penutup tubuh namun juga sebagai identitas budaya dari masyarakat Jawa juga Daftar Nama Pakaian Adat dari 37 Provinsi di Indonesia Pakaian adat tersebut masih kerap digunakan hingga saat ini, baik dalam upacara adat, acara resmi maupun untuk acara sehari-hari. Uniknya, pakaian adat yang ada di Jawa Tengah tak hanya memiliki satu jenis saja namun memiliki beberapa ragam. Baca juga Banyak Siswa Tak Mampu, Seragam Pakaian Adat Bukan Kewajiban di Jateng Ragam pakaian adat Jawa Tengah ini memiliki perbedaan dari makna, filosofi serta ciri khas antara wilayah satu dengan yang lain. Selain itu, terkadang nama pakaian adat Jawa Tengah untuk pria dan wanita juga memiliki nama tersendiri. Baca juga 5 Pakaian Adat Jawa Tengah dan Ciri Khasnya Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa pakaian adat Jawa Tengah yang masih dikenakan masyarakat hingga saat ini. 1. Jawi Jangkep Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat resmi dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Busana Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian tengahnya. Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan. Bagian depan beskap lebih panjang dibandingkan bagian belakang. Hal ini dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan keris. Peletakan keris di belakang memiliki makna agar manusia dapat menolak segala godaan, sementara keris merupakan simbol perlawanan. Busana Jawi Jangkep juga menggunakan bawahan dikenakan kain jarik atau jarit yang dililitkan di pinggang. Busana Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan untuk acara-acara resmi. Sementara pakaian Jawi Jangkep Padintenan dengan warna selain hitam dan biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai aksesori terdapat penutup kepala berupa blangkon, yang bermakna bahwa bahwa pemakainya adalah laki-laki yang menutupi aib. Selain itu digunakan pula alas kaki berupa selop, serta untaian bunga melati yang dikalungkan di bagian leher. Adapun nama lain Jawi Jangkep adalah Piwulang Sinandhi yang diambil dari jumlah kancing yang terpasang di dalam beskap memiliki makna agar pria Jawa Tengah selalu bertindak cermat dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatu. Sementara pasangan Jawi Jangkep yang digunakan wanita berupa kebaya lengkap dengan warna senada. Dalam penggunaannya, busana Jawi Jangkep juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya. 2. Kebaya Kebaya dikenal di berbagai daerah sebagai sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh wanita. Bedanya adalah gaya atau pakem yang digunakan. Kebaya khas Jawa Tengah tentu memiliki ciri khas tersendiri, terutama dengan bentuk blus sederhana berlengan panjang, yang membuat munculnya sedikit kesan misterius dari pemakainya. Adapun bahan yang digunakan kebaya khas Jawa Tengah adalah beludru atau kain sutera. Sementara bagian dalam kebaya akan dilapisi kemben. Ilustrasi baju jawi jangkep dan kebaya sebagai salah satu pakaian adat Jawa Tengah Bagian bawah kebaya menggunakan jarik yang dililitkan di pinggang dengan dilapisi dengan kain stagen dan kain tapih pinjung. Adapun aksesori pada bagian atas berupa konde dan hiasan kepala, rangkaian bunga melati serta perhiasan seperti subang atau anting, kalung, gelang, cincin dan kipas. Sementara di bagian bawah biasanya akan menggunakan alas kaki berupa selop. Dalam penggunaannya, gaya kebaya juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya. 3. Beskap Seperti Jawi Jangkep, beskap adalah nama pakaian adat dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Sebenarnya beskap merupakan bagian dari busana Jawi Jangkep, namun kini kerap digunakan secara terpisah. Ciri khas beskap adalah atasan polos yang sederhana dengan kerah lurus tanpa lipatan, dengan bagian depan lebih panjang dibandingkan bagian belakang yang dimaksudkan agar tidak mengganggu ketika menyimpan bawahan beskap biasanya menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Di Jawa Tengah sendiri dikenal empat jenis beskap yaitu beskap gaya Jogja dengan pakem khas Keraton Yogyakarta, dan beskap gaya Solo yang dengan pakem khas Keraton Surakarta. Ada juga beskap gaya kulon yang sering digunakan di daerah Purwokerto, Tegal, Banyumas, dan daerah-daerah lain yang dekat dengan Jawa Barat serta Beskap Landung dengan bagian depan lebih panjang. 4. Kanigaran Busana Kanigaran adalah pakaian adat Jawa Tengah yang kerap dikenakan oleh para raja. Hal ini karena kesan dari busana ini yang menunjukkan keagungan dan kekuasaan. Sebelumnya gaya busana ini hanya boleh dikenakan keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta. Namun saat ini gaya busana Kanigaran kerap digunakan dalam acara pernikahan dengan adat Jawa Tengah. Bagi mempelai pria akan menggunakan atasan beskap berkerah yang terbuat dari beludru halus. Beskap mempelai pria akan dihiasi sulaman-sulaman emas di bagian depan dan kedua ujung lengan untuk menimbulkan kesan mewah dan elegan. Bagi mempelai wanita akan menggunakan kebaya dengan warna senada, lengkap dengan aksesorisnya. Selanjutnya ciri khas busana Kanigaran adalah bawahan berupa dodotan atau kampuh yang berbeda dengan kain jarik biasa. Dodotan yang digunakan relatif lebih berwarna. Pemakaian Dodot juga tidak hanya dililitkan di pinggang, namun juga disampirkan di tangan. 5. Basahan Busana Basahan juga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang menjadi warisan budaya dari Kerajaan Mataram. Busana ini juga kerap digunakan dalam pesta pernikahan. Ciri khas busana Basahan adalah tidak adanya atasan yang menutup seluruh badan. Terutama bagi mempelai pria yang bisanya bertelanjang dada. Mempelai pria hanya mengenakan dodot yang menutupi pusar, dan mengenakan kalung untuk menghiasi bagian dada. Tampilan mempelai pria akan dilengkapi dengan kuluk sebagai penutup kepala, dan membawa keris sebagai lambang kekuatan. Sementara mempelai wanita akan mengenakan kemben dengan bagian bahu dan dada atas terbuka. Sementara bagian bawahnya juga akan mengenakan dodot. Selain aksesori lain, kedua mempelai akan mengenakan aksesori khas berupa perhiasan yang dikenakan di lengan. Busana Basahan memiliki makna dan harapan harapan agar mempelai dapat menjalani rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, dan dapat berjalan selaras dengan alam. 6. Surjan Baju surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dahulu digunakan para pria dari kalangan bangsawan dan aparatur sipil. Surjan dahulu merupakan jenis busana sehari-hari . Saat ini surjan hanya digunakan di acara-acara resmi atau upacara adat, yang dipadukan dengan kain jarik dan blangkon. Surjan biasanya memiliki motif lurik seperti coklat dan hitam, walaupun saat ini terdapat model surjan dengan corak warna yang lain. Surjan juga disebut sebagai bagian dari ajaran Sunan Kalijaga yang kaya dengan filosofi. Nama surjan diambil dari bahasa Arab yaitu Sirajaan yang artinya lampu atau dalam bahasa JAwa disebut dengan Pepadhang. Lima kancing pada baju surjan melambangkan rukun Islam. Selanjutnya tiga kancing di depan yang tertutup melambangkan tiga dari rukun Islam yaitu syahadat, shalat dan puasa. Sementara dua kancing di leher yang terlihat merupakan lambang dari dua rukun Islam lainnya yaitu zakat dan haji. Sementara blangkon yang dikenakan menggambarkan rukun iman, 7. Batik Batik juga menjadi salah satu pakaian adat Jawa Tengah yang cukup populer. Ragam motif batik khas Jawa Tengah bahkan ada yang bertahan hingga ratusan tahun. Samaria Simangunsong Motif Batik Truntum, simbol kasih sayang yang sering dipakai di pernikahan. Adapun beberapa batik dari Jawa Tengah sesuai asal daerahnya antara lain Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik Lasem, Batik Jepara, dan Batik Banyumasan. Sementara beberapa motif batik yang terkenal dari Jawa Tengah antara lain Batik Tujuh Rupa, Sido Arum, Parang Poro, Kawung, Parang, Truntum, dan Sidomukti. Sumber William Ciputra, Dini Daniswari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Indonesia Jawi Jangkep dikhususkan untuk kaum pria. Pakaian ini berasal dari adat Keraton Kasunanan Surakarta. Jawi Jangkep sendiri memiliki 2 jenis, yaitu Jawi Jangkep dan Jawi Jangkep padintenan keseharian. Jawi Jangkep mengkhususkan penggunaan atasan hitam yang hanya boleh dikenakan pada acara formal. Sedangkan Jawi Jangkep padintenan mengenakan atasan berwarna selain hitam yang boleh dikenakan pada acara non formal. Kelengkapan pakaian Jawi Jangkep adalah sebagai berikut Penutup kepala berupa blankon atau destar. Pakaian atasan dengan bagian belakang jauh lebih pendek untuk tempat keris. Setagen. Epek, timang, dan lerep sebagai sejenis ikat pinggang. Kain bawahan. Wangkingan atau keris. Canilan atau selop sebagai alas kaki. Hingga saat ini pakaian Jawi Jangkep masih sering menjadi pakaian pilihan, khususnya untuk acara-acara adat formal. 3. Beskap pakaian adat jawa Beskap adalah salah satu jenis pakaian atasan pada Jawi Jangkep, namun seiring perkembangannya sering dikenakan terpisah. Tradisi memakai beskap sudah ada sejak zaman Mataram, akhir abad ke-18. Memiliki bentuk kemeja lipat dan berkerah bukan lipat, biasanya beskap menggunakan warna kain yang polos. Kancing pada beskap terletak pada sisi kanan dan kiri serta pola kancing menyamping. Sebagaimana halnya dengan pakaian atasan untuk Jawi Jangkep, bagian belakang beskap terbuka untuk tempat keris. Terdapat 4 jenis beskap, yaitu Beskap gaya Solo, yaitu jenis beskap yang terinspirasi dari pakem budaya Keraton Kasunanan. Beskap gaya Yogya, beskap jenis ini merujuk pada pakem Keraton Kasultanan dan Beskap landung, adalah jenis beskap dengan bagian depan yang panjang serta Beskap gaya kulon. Pakaian Adat Sunda 4. Surjan pakaian adat jawa Surjan adalah kemeja atasan yang khusus digunakan oleh kaum pria berlengan panjang dengan kerah tegak dan terbuat dari kain bermotif lurik atau bunga. Nama surjan merupakan singkatan dari gabungan kata suraksa-janma yang berarti menjadi manusia. Ada pula yang mengatakan surjan berasal dari kata siro dan jan yang artinya pelita. Menurut sejarah, surjan sudah ada sejak zaman Mataram Islam yang diciptakan pertama kali oleh Sunan Kalijaga. Pakaian ini sering juga disebut sebagai pakaian taqwa karena memiliki makna religius. 6 buah kancing pada kerah melambangkan rukun iman. 2 buah kancing pada dada kiri dan kanan melambangkan dua kalimat Syahadat. 3 buah kancing yang tak terlihat di bagian dada dekat perut yang melambangkan nafsu manusia yang harus dikendalikan. Pemakaian surjan dulunya terbatas pada bangsawan dan para abdi keraton. 5. Kanigaran pakaian adat jawa Kanigaran merujuk pada dandanan khusus pengantin dari keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta yang disebut paes ageng kanigaran. Riasan ini dipersilakan untuk dipakai oleh masyarakat umum pada masa pemerintahan Sultan HB IX. Kanigaran sarat akan makna filosofis dan banyak diminati calon pengantin, khususnya bagi yang berdarah jawa. Pakaian kanigaran terbuat dari bahan beludru warna hitam yang dilengkapi dengan kain dodot atau kampuh sebagai bawahan. Riasan dan aksesoris beserta cara pakainya memiliki aturan khusus tersendiri dan hanya perias terlatih yang mampu melakukannya. 6. Basahan pakaian adat Jawa Jawi Jangkep khusus kanggo pria. Klambi iki asale saka Keraton Kasunanan Surakarta tradisional. Jawi Jangkep dhewe duwe 2 jinis, yaiku jawi jangkep lan jintan jintan padintenan saben dinane. Jawi Jangkep duwe spesialisasi nganggo top ireng sing mung bisa digunakake ing acara resmi. Dene padintenan jawi jangkep nganggo warna paling dhuwur kajaba ireng sing bisa dianggo ing acara sing ora resmi. Kelengkapan busana jawi jangkep kaya ing ngisor iki Tutup sirah kanthi bentuk kemul utawa ikat kepala. Ndhuwur kanthi keris sing luwih cendhek. Setagen. Epek, timang, lan lerep minangka sabuk. Kain bawahan. Wangkingan utawa keris. Canilan utawa sandal minangka alas kaki. Nganti saiki, sandhangan jawi jangkep isih dadi sandhangan pilihan, apamaneh kanggo acara adat sing resmi. 3. Beskap Klambi tradisional jawa Beskap minangka salah sawijining jinis sandhangan ing jawi jangkep, nanging suwe-suwe asring dienggo kanthi pisah. Tradhisi nganggo beskap wis ana wiwit jaman Mataram, pungkasane abad kaping 18. Duwe bentuk kaos dilipat lan tanpa kerah dudu lipatan, biasane beskap nggunakake warna kain polos. Tombol ing beskap dununge ing sisih tengen lan kiwa lan pola pola sisih. Kaya dene pucuking jawi Jangkep, mburi beskap mbukak 4 jinis beskap, yaiku beskap gaya Solo, yaiku salah sawijining jinis beskap sing diilhami standar budaya ing Kraton Kasunanan. Beskap gaya Yogya, beskap jinis iki nuduhake standar Keraton Kasultanan lan Beskap landung, yaiku jinis beskap kanthi sisih ngarep dawa lan beskap gaya kulon. Busana Tradhisional Sunda 4. Surjan Klambi tradisional jawa Surjan yaiku kaos ndhuwur sing khusus dianggo wong lanang nganggo lengan panjang kanthi kerah lurus lan digawe saka kain kanthi motif striated utawa kembang. Jeneng surjan minangka singkatan saka tembung gabungan suraksa-janma sing tegese manungsa. Uga ana sing ujar surjan asale saka tembung siro lan jan sing artine lampu. Miturut sejarah, surjan wis ana wiwit jaman Mataram Islam sing wiwitan digawe dening Sunan Kalijaga. Klambi iki asring diarani klambi taqwa amarga nduweni teges religius. 6 tombol ing krah nglambangake pilar iman. Tombol 2 ing sisih kiwa lan tengen dhadha makili rong ukara ing Shahada. 3 tombol sing ora katon ing dhadha cedhak weteng sing nglambangake gegayuhan manungsa sing kudu dikendhaleni. Panganggone surjan diwatesi kanggo bangsawan lan pegawai pengadilan. 5. Kanigaran Klambi tradisional jawa Kanigaran nuduhake riasan panganten khusus kulawarga kerajaan ing Kasultanan Ngayogyakarta sing diarani paes ageng kanigaran. Dandanan iki olèh dipakai dening masarakat umum nalika jaman pamaréntahan Sultan HB kebak makna filosofis lan dikarepake banget dening panganten wanita, apamaneh sing duwe getih Jawa. Sandhangan kanigaran digawe saka buludru ireng sing dilengkapi kain dodot utawa kampuh minangka bawahan. Dandanan lan aksesoris lan cara nganggo nganggo aturan khusus dhewe lan dandanan sing wis trampil bisa nindakake iki. 6. Basah klambi tradisional
arti jangkep pada pada jawi jangkep adalah